LKP hari ketiga, hari terakhir usaha kerja keras kami, persiapan selama 1 bulan, akan berakhir pada hari ini, Minggu, 4 November 2012. Dimulai pada pagi hari pukul 6 pagi, anak-anak capas sudah berkumpul di depan gerbang Smada, mereka berbaris menunggu teman-temannya yang lain, aku datang pukul 5.45 pagi, 15 menit sebelum kegiatan hari ini dimulai.
Gerbang Smada masih di gembok, pak kasnun adalah penjaga sekolah, kemaren-kemaren kami sudah berpesan dengannya agar pagar dibuka lebih awal, karena kegiatan dimulai pukul 6 pagi, namun pagi itu pagar masih bergembok, yaa mungkin aja pak kasnun masih tidur, kucoba memanjat pagar gerbang itu, tingginya sekitar 2,5 meter, ku panjat pagar setinggi itu, ku ketok rumah pak kasnun di belakan sekolah, mungkin hampir 5 kali aku teriak-teriak, beberapa saat kemudian, pak kasnun keluar rumah dengan mata yang masih sayu-sayu, ternyata benar dugaanku, bapaknya masih tidur.
Gerbang dibuka, anak-anak memulai kegiatannya pagi ini dengan jogging dan senam pagi. Dilanjutkan dengan berlatih upacara, karena mendekati upacara hari pahlawan 10 November. Setelah itu mereka kami beri sarapan, sarapan sederhana dan cukup standar, susu dan roti. Setelah cukup mengisi perut mereka, memasuki materi, materi keorganisasian.
Mengisi waktu kosong kusempatkan memantau-mantau dapur konsumsi LKP, 2 temanku sudah sibuk menyiapkan makanan untuk para capas untuk makan siang, cap cay yang mereka masak.
Setelah memasuki materi, memasuki acara temu alumni, hanya sedkit para alumni yang datang pagi ini, sekitar 10 purna aja, cukup mengecewakan tapi, gak apa lah
Jam makan siang tiba, harum-harum makanan mulai tercium dari beberapa termos makkanan, kubuka termos itu isinya capcay. Langsung kubariskan para capas itu, makan pun dimulai, cukup senang rasanya melihat para capas makan sambil tersenyum, disela-sela waktu kami panitia makan juga untuk mengisi tenaga di kegiatan selanjutnya. Kegiatan selanjutnya outbond, namun sebelum outbond, seksi lapangan mengadakan brifing sebentar untuk outbond ini, pembagian jatah pos, cara bermain, dan waktu. Semua outbond ini hanya mengambil lokasi diseluruh lantai 3 smada, anak-anak sangat antusias mengikutinya, sebelum memulai permainan di pos mereka harus mengumandangkan yel-tyel dan salam LKP.
Seperti itu juga yang dilakukan yulya, gebetanku ini cukup antusias mengikutinya, dia terlihat energik mengumandangkan yel-yel dan salam LKP saat mengkuti permainan di posku, kebetulan aku menjaga pos 2, di pos ini anak-anak harus menjawab 10 pertanyaan, mereka dibekali amplop berisi kertas, dikertas itu harus ada tanda tangan masing-masing pos, ada 6 pos yang tersebar di lantai 3 ini, maka mereka harus mengumpulkan 6 tanda tangan, siapa yang terbanyak dia yang menang outbond.
Saat itu yulya mengisi game di outbondku, kelompok mereka berhasil menjawab 10 pertanyaan yang ada namun sayangnya hanya 4 pertanyaan dijawab benar, di pos 2 ini, jika jawaban yang benar kurang dari 7 maka, tidak bisa dapat tanda tangan.
“kak kak, masa kaka gak ngasih tanda tangan ke kita, kan di badge kaka ada nama orang salah satu kelompok kita”´ujar tika salah satu anak capas kelompok yulya
“siapa de..yulya” ujarku sambil malu-malu
“iya kak, ayolah kak, demi pacar apa sih yang enggak”
“okelah”
Yulya pun tersipu malu, terlihat dia hanya senyum-senyum sendiri. Hanya kelompok itu yang kutanda tangani semua kelompok yang bermain di pos 2 gagal semua, kelompok yulya juga gagal, karena perasaan ku korbankan tanda tanganku iti di kertas mereka dengan catatan gagal, whehee
Bunyi peluit panjang bergema di seluruh smada, nisa seksi acaraku itu yang membunyikan peluit itu, bunyi peluit panjang menandakan anak-anak harus berkumpul di lapangan itu tandanya waktu outbond telah habis, dan pertanda beberapa saat lagi akan habis juga kegiatan ini,.
Di lantai 3, aku memandangi seluruh smada, terutama ruang kesekretariatan LKP, aku merenung sesaat dibawah langit yang cerah, saat itu pukl setengah 4 siang, matahari bersinar dengan teriknya awan-awan bergeseran sambil menutupi cahaya matahari, angin berhembus dengan syahdunya.
Aku berganti pakaian menjadi putih abu-abu, karena aku akan menyampaikan laporan di upacara penutupan, anak-anak melakukan sweeping sampah di seluruh smada. Dengan baju yang rapid an sedikit membersihkan wajah, ku kalungkan badgeku, badge ketua panitia, ku kalungkan dengan perasaan sedih, akan menjadi salah satu bagian sukses paskibra smada.
Nisa mengajak anak-anak beekumpul di salah satu ruangan untuk menyampaikan kesan-kesan mereka, aku melihat itu melalui jendela ruangan itu, mereka menyampaikannya dengan antusias, seperti tidak ada beban yang mereka alami.
“kakak mau Tanya, siapa yang tahun depan mau jadi ketua panitia LKP ?” ujar nisa dengan serius
“saya kak saya saya” sekitar 10 anak yang mengangkat tangan, namun ada satu orang yang ternyata benar-benar mau menjadi seperti aku, yaitu yulya.
Kak hari selaku Pembina upacara enutupan kita hari ini tiba dan upacarapun dimulai, dan akhirnya ini saat terakhirku menyampaikan laporan, sangat singkat dan jelas laporan yang kusiapkan, karena aku bingung mau menyampaikan laporan apa
“acara ini berlangsung sejak hari jum’at, sabtu dan minggu, tanggal 2, 3 4, November 2012. Ada 42 siswa yang mengikuti acara ini, 36 siswa perempuan dan 8 siswa laki-laki”
Begitu lah isi laporan terakhirku, sangat singkat padat dan jelas.
Upacara pun selesai anak-anak yang dulu berteriak capaaass smadaaa, namun sore itu untuk kali pertamanya dengan nama baru, paskibbb smadaaa. Kami para panitia bertepuk tangan atas kesuksesan mereka, kesungguhan mereka mengikuti LKP selama 3 hari, terbayar sudah, kelelahan kami selama sekitar 1bulan menyiapkan semua ini terbaya sore itu kala melihat kegembiraan mereka.
Untuk terakhir kalinya salam LKP dikumandangkan, namun kali ini bersama-sama, semacam flashmob, panitia dan peserta bergabung bersama ridho merekam gerakan-demi gerakan dari lantai 3, kami semua sangat antusias mengikutinya, dan terakhir kami satukan tangan kami semua dan berteriak ”PASKIBBBBB SMADAAAAAA” Semua suara kami terdengar ke seluruh smada, paskib yang lama dan paskib yang baru ini berpose bersama didepan kamera sambil memegang bendera suci kami dengan lambing paskibra smada, kami berfoto bersama tanpa ada beban sama sekali semuanya.
Dan kemudian, hujan…kami berpindah tempat di dalam koridor sekolah, dan kami bersalam-ssialaman sambil meminta maaf satu sama lain, ditengah rintikan hujan kami bermaaf-maafan, mengakui kesalahan satu sama lain, terlihat cukup banyak teman-teman panitia yang meneteskan air mata mereka, ada juga yang saling berpelukan, aku berusaha untuk menahan diri
“selamat ya LKPnya sukses”
Itu yang dikatakan yulya ketika bersalaman denganku, senang sekali rasanya senang sekali.
Setelah bersalam-salaman, kak hari mengumpulkan kami untuk brifing terakhir, kak hari mengevaluasi kinerja kami
“LKP tahun ini benar-benar berbeda, walaupun kita tidak diizinkan untuk bermalam, namun LKP ini tetap berjalan, dan untuk kesekian kalinya kakak berbangga dengan kalian, dan dengan terpaksa kakak harus bilang LKP tahun ini sangat sukses dibandingkan tahun emaren”
Itu yang disampaikan kak hari ditengah brifing terakhir ini, teman-teman menyanjungiku bagai pahlawan, ini semua karena jerih payah teman-temanku yang turut menyiapkan LKP ini.
Rapat ditutup dan kami sukses luar biasa, diluar sana ada anak-anak yang masih bergembira dengan nama baru mereka, saat kami keluar hujan tadi telah reda, awan sangat syahdu, dan terlihat ada pelangi di langit smada, dan kagetnya lagi aku dan beberapa orang termasuk kak hari melihat awan bertuliskan lafaz allah di langit smada, sungguh kebesara allah, apakah ini juga termasuk pertanda bahwa acaraku ini benar-benar sukses, kebesaran allah, Allahuakbar.
Untuk terakhir kalinya ku masuki kesekretariatan LKP, kubersihkan sampah-sampah yang ada, pak kasun menyuruhku untuk keluar ruangan ini karena ruangan ini mau dikunci terpaksa kutinggalkan ruangan ini, ada yulya disana disamping motorku, kami berbincang-bincang sesaat, kuantar dia pulang ke rumahnya, sepanjang jalan banyak yang kami ceritakan, sesampainya dirumahnya kami berbincang-bincang kembali 3 hari menjadi seperti musuh dengannya, namun hari ini kami membayar rasa rindu kami itu, dia memberiku sebuah barang yang dibungkus kertas, dimasukkannya ke kantong bajuku, di bilang jangan dibuka dulu. Setelah perbincangan yangcukup lama, aku pamit pulang dengannya dan mamanya
Sesampainya dirumah aku beres-beres dan masih ingat ada benda mencurigaka di kantong bajuku, ternyata kubuka kertas pembungkusnya, isinya coklat, namun ada yang beda, dikertas pembungkus tadi ada tulisan
“selamat atas kesuksesan LKPnya ya sayang, I love you :*”
Dengan tinta emas tulisan tadi sangat singkat namun sangat berkesan dan pebuh makna, aku suka keromantisanya sebagai perempuan tak heran kenapa aku menyayanginya, namun sampai saat ini kami belum memlilliki status, taka pa, memang cinta harus ada status, yang penting kita serius dan saling menyayangi.
Persiapan LKP selama 1 bulan cukup membuat kepalaku pusing 9 keliling, halangan rintagan sangat banyak, dana LKP awalnya 4 juta tidak disetujui sekolah, berulang kali proposal kami dicoret ganti ganti proposal, hingga akhirnya dana kami yang sangat pas-pasan 1 juta 205 ribu sangat kepepet dana itu namun kami berhasil menyelesaikannya. Waktu pun menjadi kendala, jadwal kami yang awalnya menginap disekolah kami ubah menjadi tidak menginap, karena larangan dari pihak sekolah, kami sudah mengusahakan menginap, sampai kami ke kepala sekolah, ketua MPK dan Ketua OSIS pun turun tangan demi acaraku ini terlaksana, namun tanpa bermalam acara kami juga meriah
Rapat sebanyak 4 kali ternyata sudah cukup meyakinkanku bahwa teman-teman bisa diajak kerja sama.
Upacara yang hancur aburadul dan ditutup dengan kesuksesan luar biasa, bisa kusimpulkan bahwa LKP adalah sesuatu yang diawali dengan kegagalan berakhir dengan kemanisan. Aku bukan siapa-siapa tanpa puluhan panitiaku yang luar biasa yang berbeda karakter, berbeda otak, beerbeda cara pikirnya, dan berbeda sifatnya. Bahkan mereka berkubu-kubu, namun aku sejak awal memliki misi yang cukup mustahil, misi utamaku menjadi ketua LKP ini adalah LKP luar biasa namun misi lainku adalah menyatukan pikiran teman-teman yang berkubu, ternyata aku berhasil, diacara ini mereka saling kerja sama, banyak orang yang menyadari hal ini, mereka bahu membahu menyukseskan LKP ini
Aku sangat sayang oanitiaku, itulah kata-kata yang kuucapkan saat aku down memegang jabatan ini, mereka memotivasiku, tanpa mereka aku bukan apa-apa
Terima kasih