5:14 AM
1. Jatuh cinta turunkan risiko kecanduan alkohol
Anda yang masih jomblo,
mungkin akan memilih menikmati malam minggu dengan meminum anggur atau
minuman alkohol lainnya. Namun berdasarkan penelitian, diketahui bahwa seseorang yang
sedang dalam hubungan asmara, lebih kecil kemungkinan mengonsumsi
alkohol.
Penelitian tersebut menyatakan:
1) Empat persen
orang yang telah menjalin hubungan asmara selama dua atau empat tahun,
masih kecanduan alkohol,
2) Tiga persen orang yang telah menjalin
hubungan asmara selama lebih dari lima tahun, masih kecanduan alkohol,
3)
12 persen orang yang sedang tidak menjalin hubungan asmara di usia 30-an, kecanduan alkohol,
4)
13,5 persen orang yang tidak menjalin hubungan asmara selama dua tahun,
benar-benar mengalami kecanduan alkohol berat.
5:09 AM
Di jam-jam sibuk, umumnya kereta rel listrik (KRL) di Jabodetabek disesaki penumpang. Rupanya sedikit
dari banyaknya pejabat di negeri
ini tidak sungkan menggunakan KRL dan transportasi umum lainnya. Siapa
saja?
1. Tb Soenmandjaja Rukmandis
Anggota DPR dari FPKS ini
mengaku sehari-hari menggunakan angkutan umum untuk menuju Gedung DPR. Dari
rumahnya yang terletak di Bogor,
Kang Soenman, demikian dia biasa disapa, berjalan kaki menuju tempat
angkot ngetem. Perjalanan dia
lanjutkan menggunakan KRL hingga Stasiun Karet. Nah, dari stasiun ini,
Kang Soenman memilih naik Kopaja 608 jurusan Blok M – Tanah Abang hingga
ke Gedung Dewan.
Padahal kalau mau, Soenman bisa menggunakan
Toyota Rush dan Suzuki APV yang terparkir di rumahnya. Namun dia lebih suka berangkat kerja
dengan angkutan umum karena lebih irit. Berdesakan di KRL bukanlah masalah, karena
Soenman bisa bertemu banyak orang untuk menyerap aspirasi.
5:05 AM
(Jakarta): Ada yang
mendengar suara-suara aneh saat lewat tengah malam di lokasi tertabraknya 14 orang
pejalan kaki (9 di antaranya
meninggal dunia) di kawasan Tugu
Tani, Jakarta Pusat. Peristiwa itu terjadi pada Minggu pagi
(22/1/2012), akibat Afriani, pengemudi Daihatsu Xenia ngebut dalam
keadaan mabuk.
"Ada seperti suara orang menjerit-jerit," kata
Doko, warga Menteng Atas, Jaksel sesaat setelah melintas berjalan kaki
tengah malam di tempat tersebut.
5:03 AM
Tingkat kebahagian seseorang pada umumnya dapat diukur dari seberapa banyak barang
yang dimiliki oleh seseorang
ataupun tercukupinya kebutuhan primer seperti sandang, pangan dan
papan. Namun terlepas dari itu semua, sistem perekonomian suatu negara
dan kondisi sosial berikut pula dengan kondisi alam juga turut menjadi
faktor penentu dari bahagia atau tidaknya seseorang. Berikut ini kita
dapat melihat 10 negara yang berhasil
disurvey oleh situs bisnis terkemuka Forbes yang diperoleh dari tingkat kebahagiaan
penduduk dari negara tersebut.
1. Norwegia
Negara
yang penduduknya paling bahagia Salah satu negara di kawasan Skandinavia ini memang
patut menjadi negara yang paling memberikan kebahagiaan bagi
penduduknya. Dengan tingkat GDP per tahun mencapai 53.000 dollar
memberikan pandangan bahwa kapasitas ekonomi individu tiap penduduknya
tergolong mencukupi untuk dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan utama.
Bahkan kepedulian pemerintah Norwegia dalam mensejahterakan penduduknya
juga cukup besar dengan salah satunya menjamin pengeluaran kesehatan
dan juga pendidikan. Dari segi geografis, Norwegia dan negara-negara
Skandinavia dapat dikatakan
memiliki kondisi alam yang cantik. Masih asrinya lingkungan dan
keindahan alam yang dimana cocok
untuk dijadikan obyek wisata
menjadi banyak orang di dunia ini
menginginkan untuk tinggal di