Tuesday, November 27, 2012

Watch This !


Jumpstyle not my style

Monday, November 12, 2012

journey of lkp (part 3)


LKP hari ketiga, hari terakhir usaha kerja keras kami, persiapan selama 1 bulan, akan berakhir pada hari ini, Minggu, 4 November 2012. Dimulai pada pagi hari pukul 6 pagi, anak-anak capas sudah berkumpul di depan gerbang Smada, mereka berbaris menunggu teman-temannya yang lain, aku datang pukul 5.45 pagi, 15 menit sebelum kegiatan hari ini dimulai.
Gerbang Smada masih di gembok, pak kasnun adalah penjaga sekolah, kemaren-kemaren kami sudah berpesan dengannya agar pagar dibuka lebih awal, karena kegiatan dimulai pukul 6 pagi, namun pagi itu pagar masih bergembok, yaa mungkin aja pak kasnun masih tidur, kucoba memanjat pagar gerbang itu, tingginya sekitar 2,5 meter, ku panjat pagar setinggi itu, ku ketok rumah pak kasnun di belakan sekolah, mungkin hampir 5 kali aku teriak-teriak, beberapa saat kemudian, pak kasnun keluar rumah dengan mata yang masih sayu-sayu, ternyata benar dugaanku, bapaknya masih tidur.
Gerbang dibuka, anak-anak memulai kegiatannya pagi ini dengan jogging dan senam pagi. Dilanjutkan dengan berlatih upacara, karena mendekati upacara hari pahlawan 10 November. Setelah itu mereka kami beri sarapan, sarapan sederhana dan cukup standar, susu dan roti. Setelah cukup mengisi perut mereka, memasuki materi, materi keorganisasian.
Mengisi waktu kosong kusempatkan memantau-mantau dapur konsumsi LKP, 2 temanku sudah sibuk menyiapkan makanan untuk para capas untuk makan siang, cap cay yang mereka masak.
Setelah memasuki materi, memasuki acara temu alumni, hanya sedkit para alumni yang datang pagi ini, sekitar 10 purna aja, cukup mengecewakan tapi, gak apa lah
Jam makan siang tiba, harum-harum makanan mulai tercium dari beberapa termos makkanan, kubuka termos itu isinya capcay. Langsung kubariskan para capas itu, makan pun dimulai, cukup senang rasanya melihat para capas makan sambil tersenyum, disela-sela waktu kami panitia makan juga untuk mengisi tenaga di kegiatan selanjutnya. Kegiatan selanjutnya outbond, namun sebelum outbond, seksi lapangan mengadakan brifing sebentar untuk outbond ini, pembagian jatah pos, cara bermain, dan waktu. Semua outbond ini hanya mengambil lokasi diseluruh lantai 3 smada, anak-anak sangat antusias mengikutinya, sebelum memulai permainan di pos mereka harus mengumandangkan yel-tyel dan salam LKP.
Seperti itu juga yang dilakukan yulya, gebetanku ini cukup antusias mengikutinya, dia terlihat energik mengumandangkan yel-yel dan salam LKP saat mengkuti permainan di posku, kebetulan aku menjaga pos 2, di pos ini anak-anak harus menjawab 10 pertanyaan, mereka dibekali amplop berisi kertas, dikertas itu harus ada tanda tangan masing-masing pos, ada 6 pos yang tersebar di lantai 3 ini, maka mereka harus mengumpulkan 6 tanda tangan, siapa yang terbanyak dia yang menang outbond.
Saat itu yulya mengisi game di outbondku, kelompok mereka berhasil menjawab 10 pertanyaan yang ada namun sayangnya hanya 4 pertanyaan dijawab benar, di pos 2 ini, jika jawaban yang benar kurang dari 7 maka, tidak bisa dapat tanda tangan.
“kak kak, masa kaka gak ngasih tanda tangan ke kita, kan di badge kaka ada nama orang salah satu kelompok kita”´ujar tika salah satu anak capas kelompok yulya
“siapa de..yulya” ujarku sambil malu-malu
“iya kak, ayolah kak, demi pacar apa sih yang enggak”
“okelah”
Yulya  pun tersipu malu, terlihat dia hanya senyum-senyum sendiri. Hanya kelompok itu yang kutanda tangani semua kelompok yang bermain di pos 2 gagal semua, kelompok yulya juga gagal, karena perasaan ku korbankan tanda tanganku iti di kertas mereka dengan catatan gagal, whehee
Bunyi peluit panjang bergema di seluruh smada, nisa seksi acaraku itu yang membunyikan peluit itu, bunyi peluit panjang menandakan anak-anak harus berkumpul di lapangan itu tandanya waktu outbond telah habis, dan pertanda beberapa saat lagi akan habis juga kegiatan ini,.
Di lantai 3, aku memandangi seluruh smada, terutama ruang kesekretariatan LKP, aku merenung sesaat dibawah langit yang cerah, saat itu pukl setengah 4 siang, matahari bersinar dengan teriknya awan-awan bergeseran sambil menutupi cahaya matahari, angin berhembus dengan syahdunya.
Aku berganti pakaian menjadi putih abu-abu, karena aku akan menyampaikan laporan di upacara penutupan, anak-anak melakukan sweeping sampah di seluruh smada. Dengan baju yang rapid an sedikit membersihkan wajah, ku kalungkan badgeku, badge ketua panitia, ku kalungkan dengan perasaan sedih, akan menjadi salah satu bagian sukses paskibra smada.
Nisa mengajak anak-anak beekumpul di salah satu ruangan untuk menyampaikan kesan-kesan mereka, aku melihat itu melalui jendela ruangan itu, mereka menyampaikannya dengan antusias, seperti tidak ada beban yang mereka alami.
“kakak mau Tanya, siapa yang tahun depan mau jadi ketua panitia LKP ?” ujar nisa dengan serius
“saya kak saya saya” sekitar 10 anak yang mengangkat tangan, namun ada satu orang yang ternyata benar-benar mau menjadi seperti aku, yaitu yulya.
Kak hari selaku Pembina upacara enutupan kita hari ini tiba dan upacarapun dimulai, dan akhirnya ini saat terakhirku menyampaikan laporan, sangat singkat dan jelas laporan yang kusiapkan, karena aku bingung mau menyampaikan laporan apa
“acara ini  berlangsung sejak hari jum’at, sabtu dan minggu, tanggal 2, 3 4, November 2012. Ada 42 siswa yang mengikuti acara ini, 36 siswa perempuan dan 8 siswa laki-laki”
Begitu lah isi laporan terakhirku, sangat singkat padat dan jelas.
Upacara pun selesai anak-anak yang dulu berteriak capaaass smadaaa, namun sore itu untuk kali pertamanya dengan nama baru, paskibbb smadaaa. Kami para panitia bertepuk tangan atas kesuksesan mereka, kesungguhan mereka mengikuti LKP selama 3 hari, terbayar sudah, kelelahan kami selama sekitar 1bulan menyiapkan semua ini terbaya sore itu kala melihat  kegembiraan mereka.
Untuk terakhir kalinya salam LKP dikumandangkan, namun kali ini bersama-sama, semacam flashmob, panitia dan peserta bergabung bersama ridho merekam gerakan-demi gerakan dari lantai 3, kami semua sangat antusias mengikutinya, dan terakhir kami satukan tangan kami semua dan berteriak ”PASKIBBBBB SMADAAAAAA” Semua suara kami terdengar ke seluruh smada, paskib yang lama dan paskib yang baru ini berpose bersama didepan kamera sambil memegang bendera suci kami dengan lambing paskibra smada, kami berfoto bersama tanpa ada beban sama sekali semuanya.
Dan kemudian, hujan…kami berpindah tempat di dalam koridor sekolah, dan kami bersalam-ssialaman sambil meminta maaf satu sama lain, ditengah rintikan hujan kami bermaaf-maafan, mengakui kesalahan satu sama lain, terlihat cukup banyak teman-teman panitia yang meneteskan air mata mereka, ada juga yang saling berpelukan, aku berusaha untuk menahan diri
“selamat ya LKPnya sukses”
Itu yang dikatakan yulya ketika bersalaman denganku, senang sekali rasanya senang sekali.
Setelah bersalam-salaman, kak hari mengumpulkan kami untuk brifing terakhir, kak hari mengevaluasi kinerja kami
“LKP tahun ini benar-benar berbeda, walaupun kita tidak diizinkan untuk bermalam, namun LKP ini tetap berjalan, dan untuk kesekian kalinya kakak berbangga dengan kalian, dan dengan terpaksa kakak harus bilang LKP tahun ini sangat sukses dibandingkan tahun emaren”
Itu yang disampaikan kak hari ditengah brifing terakhir ini, teman-teman menyanjungiku bagai pahlawan, ini semua karena jerih payah teman-temanku yang turut menyiapkan LKP ini.
Rapat ditutup dan kami sukses luar biasa, diluar sana ada anak-anak yang masih bergembira dengan nama baru mereka, saat kami keluar hujan tadi telah reda, awan sangat syahdu, dan terlihat ada pelangi di langit smada, dan kagetnya lagi aku dan beberapa orang termasuk kak hari melihat awan bertuliskan lafaz allah di langit smada, sungguh kebesara allah, apakah ini juga termasuk pertanda bahwa acaraku ini benar-benar sukses, kebesaran allah, Allahuakbar.
Untuk terakhir kalinya ku masuki kesekretariatan LKP, kubersihkan sampah-sampah yang ada, pak kasun menyuruhku untuk keluar ruangan ini karena ruangan ini mau dikunci terpaksa kutinggalkan ruangan ini, ada yulya disana disamping motorku, kami berbincang-bincang sesaat, kuantar dia pulang ke rumahnya, sepanjang jalan banyak yang kami ceritakan, sesampainya dirumahnya kami berbincang-bincang kembali 3 hari menjadi seperti musuh dengannya, namun hari ini kami membayar rasa rindu kami itu, dia memberiku sebuah barang yang dibungkus kertas, dimasukkannya ke kantong bajuku, di bilang jangan dibuka dulu. Setelah perbincangan yangcukup lama, aku pamit pulang dengannya dan mamanya
Sesampainya dirumah aku beres-beres dan masih ingat ada benda mencurigaka di kantong bajuku, ternyata kubuka kertas pembungkusnya, isinya coklat, namun ada yang beda, dikertas pembungkus tadi ada tulisan
“selamat atas kesuksesan LKPnya ya sayang, I love you :*”
Dengan tinta emas tulisan tadi sangat singkat namun sangat berkesan dan pebuh makna, aku suka keromantisanya sebagai perempuan tak heran kenapa aku menyayanginya, namun sampai saat ini kami belum memlilliki status, taka pa, memang cinta harus ada status, yang penting kita serius dan saling menyayangi.
Persiapan LKP selama 1 bulan cukup membuat kepalaku pusing 9 keliling, halangan rintagan sangat banyak, dana LKP awalnya 4 juta tidak disetujui sekolah, berulang kali proposal kami dicoret ganti ganti proposal, hingga akhirnya dana kami yang sangat pas-pasan 1 juta 205 ribu sangat kepepet dana itu namun kami berhasil menyelesaikannya. Waktu pun menjadi kendala, jadwal kami yang awalnya menginap disekolah kami ubah menjadi tidak menginap, karena larangan dari pihak sekolah, kami sudah mengusahakan menginap, sampai kami ke kepala sekolah, ketua MPK dan Ketua OSIS pun turun tangan demi acaraku ini terlaksana, namun tanpa bermalam acara kami juga meriah
Rapat sebanyak 4 kali ternyata sudah cukup meyakinkanku bahwa teman-teman bisa diajak kerja sama.
Upacara yang hancur aburadul dan ditutup dengan kesuksesan luar biasa, bisa kusimpulkan bahwa LKP adalah sesuatu yang diawali dengan kegagalan berakhir dengan kemanisan. Aku bukan siapa-siapa tanpa puluhan panitiaku yang luar biasa yang berbeda karakter, berbeda otak, beerbeda cara pikirnya, dan berbeda sifatnya. Bahkan mereka berkubu-kubu, namun aku sejak awal memliki misi yang cukup mustahil, misi utamaku menjadi ketua LKP ini adalah LKP luar biasa namun misi lainku adalah menyatukan pikiran teman-teman yang berkubu, ternyata aku berhasil, diacara ini mereka saling kerja sama, banyak orang yang menyadari hal ini, mereka bahu membahu menyukseskan LKP ini
Aku sangat sayang oanitiaku, itulah kata-kata yang kuucapkan saat aku down memegang jabatan ini, mereka memotivasiku, tanpa mereka aku bukan apa-apa
Terima kasih


journey of lkp (part 2)


Seorang pemimpin haruslah menjadi panutan bagi anggotanya, itulah yang susah payah ku lakukan untuk bangun, mandi dan berangkat ke sekolah lebih pagi dari biasanya, tidak mudah untuk melakukan semua itu. Aku pulang ke rumah pukul 8 malam karena harus membersihkan beberapa bagian sekolah yang dipakai untuk kegiatan LKP.
Pulang kerumah istirahat stay di ranjang, subuh pukul 5 aku bangun, kusempatkan memasak air panas untuk mandi karena cuaca cukup menantang untuk mandi subuh-subuh, kutinngal air tadi dengan sholat subuh, sangat banyak yang kudoaakan pagi ini, termasuk kesuksesan LKP hari ini.
Pagi-pagi buta aku harus beranjak ke smada, sesampainya di smada sudah cukup banyak anak-anak capas ya bisa dibilang jongos, sudah menunggu di outdoor lantai 3 smada, namun panitia baru hanya sekitar 3 orang termasuk aku, pukul 6 kurang sudah banyak panitia yang hadir diikuti dengan kedatangan para peserta LKP ini.
Pagi harinya kegiatanpun dimulai, peserta yang terlambat kita paksa untuk jalan jongkok dari lantai satu menuju lantai 3, aku hanya bisa teriak sambil iba melihat mereka tarik napas setiba di lantai 3, sampai di lantai 3 pun mereka manuju ruang meteri, dan kekejaman kami terlihat saat kami memaksa mereka kami merayap, lantai sekolah saat itu kotor berat, mereka merayap dan merayap lantai yang mereka lewati bersih seketika, mereka menggunakan baju bebas berwarna putih dan memakai training smada yang juga berwarna putih, bener-bener kotor baju mereka, padahal waktu masih pukul 07.30, masih ada sekitar 10 jam lagi untuk pulang ke rumah
Panitia cukup bagus dan bisa diajak kerja sama, semua saling kordinasi satu sama lain, yang biasanya Paskib kelas 11 berkubu-kubu namun di LKP ini mereka jadi 1
Yulya saat itu juga anggota capas, kulihat dia kotor sekotor-kotornya, aku gak mau negur dia sedikitpun, karena peraturan panitia LKP memang begitu adanya, walaupun aku ketua panitia aku harus mentaati semua peraturan tersebut
Materi-demi materi dijalani para capas,, memasuki waktu ishoma, rekan-rekan panitia mulai menyibukkan diri dengan mengangkat-angkat kursi untuk jurit, bukan jurit malam, namun jurit kali ini dilaksanakan siang hari pukul 1 siang, kerana sekolah melarang kami untuk menginap.
Yulya juga termasuk dalam jajaran presiden atau pemimpin kelompok, teman-temannya diuurus oleh panitia lain, sedangkan sang presiden mendapat tugas berat yaitu mencari foto pahlawan  dengan tutup mata, merayap, dan jalan jongkok, presiden lain sudah mandapat foto presidennya, hanya dia yang belum dapat kami panitia hanya bisa meneriaki para presiden tersebut, akhirnya setelah beberapa lama mencari dia pun dapat fotonya, para presiden kembali harus mendapat tekanan, dengan tangan terikat dibelakang dan mata tertutup kami menggiring mereka untuk dilihatkan kepada teman-teman mereka,  presiden benar-benar kami siksa, kami siksa sesiksa-siksanya, namun masih ada batasannya.
Memasuki akhir dari hari kedua suasana sangat melelahkan sekali, hanya bisa meminum air putih dari tadi, karena 12 jam di smada ini membuatku hampir gila
Para capas telah pulang, dan kami brifing bersama ka hari untuk persiapan hari terakhir besok, pukul 18.30 kami meninggalkan Smada, kebetulan saat aku pulang yulya belum pulang, dan aku berkesempatan menganytarnya ke rumahnya
Dan kegiatan pun kembali dilanjutkan esok hari pukul 6 pagi

Wednesday, November 7, 2012

Journey of LKP (part 1)


Rapat kordinasi 3 adalah symbol selesainya kerjaan kita sebelum LKP, sebelumnya kita juga sudah mengadakan beberapa rapat seperti rapat pembagian panitia, rapat kordinasi 1, kordinasi 2 dan yang baru kita lewati rapat kordinasi 3.
Hari kamis, 1 November adalah H-1 LKP, aku hanya bisa berdoa dan berserah diri pada yang maha kuasa berharap semoga LKP ini berjalan sebagai mana mestinya. Aku juga terus menyemangati teman-teman panitia LKPku melalui SMS dan twitter maupun secara langsung, kucoba untuk mengerti mereka semua, karena tanpa mereka semua aku bukan siapa-siapa
Memegang jabatan Ketua Panitia LKP juga gak semudah yang orrang katakan, jika orang piker ketua itu enak tinggal mikir dan nyuruh, itu bukan gayaku, sebesar apapun pekerjaan itu  kalau bisa dikerjakan sendiri kenapa enggak. Seperti halnya sertifikat dan badge panitia, itu semua pekerjaan seksi publikasi dan dokumentasi, hingga H-1 Badge panitia dan sertifikat itu belum ada diselesaikan. Aku gak mungkin marah-marah lagi karena marah itu gak menghasilkan apa-apa malah menimbulkan ketimpangan, apa jadinya jika seorang pemimpin panic, bagaimana anak buahnya.
Melihat itu semua aku mau tidak mau harus turun tangan untuk menyelesaikan pekerjaan itu, Laptopku juga nggak ada aplikasi untuk membuat desai sebagus mungkin, akhirnya ku pakai aplikasi “paint” untuk membuat badge nama dan “Microsoft Publisher” untuk sertifikat
Akhirnya gak sampai 2 jam desain sertifikat jadi, nggak sampai 1 jam desain badge jadi. Sebagai pemimpin kita juga harus selalu ada untuk terjun ke lapangan langsung, gak mungkin kita serahkan semua ke anak buah, aku bukan tipikal orang yang suka menyuruh, karena menjadi atasan begini aku harus menyuruh panitiaku, namun jika mereka ada kesusahan aku pasti bantu mereka semasih aku bisa
LKP hari pertama Jum’at 2 November 2012, persiapan sudah kita lakukan mulai dari pagi hari hingga seusai sholat jum’at, Upacara berlangsung dengan gelabakan, tidak ada persiapan untuk upacara pembukaan ini, pembukaan pun tidak ada dihadiri oleh Pembina baiik itu kepala sekolah maupun wakil kepala sekolah, semuanya murni pelajar. Saatkku telah tiba yaitu sambutan ketua panitia LKP, dengan suara bergema lewat sound system aku cukup bahagia menyampaikan beberapa laporan mengenai kegiatan ini.
Acara setelah Upacara adalah Bakti Sosial, aku memimpin sebagian anak-anak peserta LKP ke sebuah panti asuhan, panti asuhan kurnia namanya, disana kami memberikan beberapa bahan makanan untuk mereka yang membutuhkannya, setelah itu semua kita kembali ke smada, waktu masih ada 1 jam sebelum memasuki materi pertama yaitu psikologi remaja, waktu luan 1 jam dimanfaatkan nisa seksi acaraku untuk mengisi beberapa games yang unik dan membuat para peserta asyik
Materi pertama dimulai, disaat materi kami mengisi waktu dengan berifing bersama pelatih paskibra kami, kak hari, sebelum itu semua kami memperagakan salam LKP yang kami buat dihadapan teman-teman panitia, banyak yang pelatih kami tadi sampaikan, mulai dari kerja sama, sifat kita, dan sebagainya
Akhirnya nice hari pertama berjalan dengan sukses, tidak ada kendala, setengah hari mengurus LKP kamipun tepar berat, lanjut Sabtu 3 November 2012 turun kembali para panitia LKP pukul 5.30 sudah harus di smada :O