Jepang
merupakan salah satu negara termaju di dunia dari segi ekonomi,
pendidikan dan teknologi. Kerja keras dan semangat pantang menyerah
merupakan ciri khas bangsa Jepang, sehingga terkenal dengan tingkat gila
kerja yang tinggi. Semua itu sepadan jika melihat bagaimana kondisi
negara dan masyarakatnya yang maju dan sejahtera seperti sekarang.
Namun
tahukah agan dan sista jika di Jepang ada suatu masalah diskriminasi
yang masih tersisa dan mendarah daging dalam masyarakatnya, bahkan
hingga saat ini?
Walau sekarang tidak mencolok tapi pembedaan terutama dalam perkimpoian dan pekerjaan masih ada terutama di luar wilayah Kansai.
SEJARAH KAUM ETA
Kaum Eta dalam masyarakat feodal Jepang adalah
kaum yang menempati strata paling rendah dalam masyarakat. Bahkan mereka
dianggap tidak layak menempati salah satu kasta yang ada. Hal ini
disebabkan karena dalam agama Buddha dan Shinto (di Jepang) pekerjaan
mereka termasuk dalam pekerjaan yang menjijikkan. Pekerjaan kaum Eta
adalah segala yang berkaitan dengan penyembelihan hewandan urusan
kematian. Penyembelih hewan, pengurus pemakaman, algojo, penyamakan
kulit adalah pekerjaan umum dari kaum Eta.